Jasminum sambac atau lebih dikenal dengan Melati merupakan Puspa Bangsa atau bunga yang menjadi simbol nasional Bangsa Indonesia, dalam hal ini adalah melati putih. Bunga melati putih memiliki banyak peran dalam ritual kebudayaan bangsa Indonesia, salah satu alasannya karena melati putih merupakan simbol dari kesucian dan kemurnian.
Apabila anda mengamati beberapa upacara adat istiadat suku suku di Indonesia, anda akan menjumpai bunga melati ini merupakan bagian dari ritual tersebut. Misalnya saja dalam upacara pengantin Sunda atau Jawa. Contohnya dalam tradisi Siraman, yang berarti Mandi untuk mensucikan pengantin. Salah satu bahan utamanya selain air adalah bunga melati yang memilik wangi khas. Bahkan dalam era pengantin modern pun juga menggunakan melati sebagai salah satu bunga simbol ritual mereka.
Cawan Siraman
Tidak hanya ritual upacara pernikahan, dalam festival budaya pun bunga melati juga menjadi ikon khusus. Misalnya saja pada pertunjukan penari Bali. Jika anda perhatikan secara detail, dimana kostum pada penari Bali tentunya juga terdapat bunga melati. Bahkan dalam upacara kematian pun, beberapa suku di Indonesia juga menggunakan bunga melati sebagai bagian dari ritual budaya.
Tanaman melati sendiri merupakan tanaman bunga hias yang berupa perdu / semak merambat dalam keluarga zaitun (oleaceae). Bunga melati memiliki berbagai macam manfaat, misalnya saja sebagai; bunga tabur, bahan industri minyak wangi, kosmetika, parfum, farmasi, penghias rangkaian bunga dan bahan campuran atau pengharum teh, seperti teh melati yang populer di Indonesia.
Tanaman Melati
Tapal daun-daun dari beberapa jenis melati dipakai untuk mengobati bisul dan sakit kulit. Daun-daun ini juga digunakan sebagai obat kumur untuk mengobati seriawan dan pembengkakan gusi. Air rendaman bunga yang telah bermalam digunakan sebagai penyegar untuk mencuci muka. Ekstrak akar beberapa jenis melati dimanfaatkan sebagai penurun demam. Rebusan akar melati atau rendaman bunganya dipakai untuk mengatasi radang peparu, bronkitis, dan juga asthma. Akar yang ditumbuk dijadikan tapal untuk menyembuhkan keseleo atau patah tulang. Tingtur (ekstrak dalam alkohol) akar J. sambac memiliki khasiat kuat sebagai penenang (sedativa), anestetik, dan penyembuh luka.
SHARE US →